Cari Blog Ini

Jumat, 23 Juli 2010

SIMON DARI KIRINE

Pada waktu Pontius Pilatus masih berkuasa di daerah Galilea, Yesus Kristus di jatuhi hukuman mati.

Simon : hidup ini sungguh membingungkan. Saya seorang pedagang, mengapa harus mengalami hal seperti ini. Mengapa saya harus menanggung biaya yang sangat berat. Lalu mengapa pemuka – pemuka agama itu harus terus menerus menyakiti masyarakat. Mereka hanya bisa untuk melihat masyarakat sebagai sapi perahan. Lalu mengapa ahli – ahli taurat harus mewariskan jabatan mereka? Memangnya mereka kaisar kami? Mengapa tidak di adakan saja pemilahan oleh kami. Aku sungguh bingung.sangat bingung.

Narrator : Dia, Anak Manusia, akan di hukum mati hari ini. Akankah Dia menggenapi apa yang telah di nubuatkan tentang Dia.

(prajurit keluar mengiring dan mengawal Yesus. Bunda Maria dan Yohanes melihat dari jauh. Mereka mencari jalan untuk menerobos barisan prajurit)

Yohanes : Ibu sudah sangat sulit untuk masuk menerobos para prajurit.
Maria : Tapi Dia sangat membutuhkan dukungan dari kita.
Yohanes : Maksud Ibu?
Maria : ah Sudahlah.
Narator : seorang ibu terhadap anaknya. Dia rela untuk menghadapi masalah dan hadangan. Mungkinkah.
Yohanes : Ibu kita hanya bias melihat dari sini.
Maria : jika engkau hanya ingin melihat dari sini tanpa berbuat sesuatu silahkan. Dia adalah anaku yang kulahirkan dengan penuh perjuangan, dengan nyawaku sebagai taruhannya.
Narrator : kasih seorang ibu terhadap anaknya. Walaupun nyawa sebagai taruhannya dia akan tetap maju untuk menghadapi masalah itu. Yah walupun itu sangat sulit. Bagai mana pun juga seorang wanita akan merasakan sakit ketika anaknya di dalam kesulitan. Apakah yang akan terjadi selanjutnya.

(yohanes mulai maju untuk merangsek para prajurit untuk mengambil perhatian mereka.)

Prajurit 1 : kamu, menyingkirlah dari jalan ini !!!!


(Pada saat yang sama, Maria masuk untuk menghampiri Yesus.)

Maria : Anak – Ku, apakah Engkau akan tetap menjalankan rencana Bapa-Mu .
Yesus : Ini adalah sesuatu yang harus Aku lakukan.
Prajurit 2 : hei, apa yang sedang kamu lakukan ?
Yesus : Ibu sebaiknya ibu pergi sekarang.
Maria : Tapi . . .

(Prajurit mengeluarkan maria dari barisan mereka.)
(di tengah jalan mereka melihat Yesus sudah tidak sanggup untuk meneruskan lagi)

Kepala prajurit : kamu dan kamu cari satu orang untuk membantu Dia (menunjuk 2 orang prajurit)
Prajurit 3 : kamu ! siapa nama kamu ?
Simon dari kirine : saya ? saya simon tuan, simon dari kirine.
Prajurit 2 : simon, Bantu Dia! Cepat !!!!!!!
Simon : maaf tuan, tapi saya sudah sangat lelah. Saya baru pulang dari bekerja.
Prajurit 3 : apakah kamu mau untuk di salib karena melawan romawi? Apakah kamu mau untukkami serahkan ke pengadilan dengan tuduhanpemberontak? Apakah kamu tahu hukuman bagi para pemberontak?

(prajurit tidak perduli, menarik Simon.)

Simon : apa yang Engkau lakukan ?setahuku hanya penjahat yang melakukan kejahatan berat yang di jatuhi hukuman salib ini.
Yesus : Bukan pada apa yang telah Aku lakukan, melainkan apa yang harus Aku kerjakan. Apa yang sudah Aku mulai harus Aku selesaikan.
Simon : tetapi tugas apakah yang sedemikian gila ?
Narator : Lihatlah Sang Pemenang dan sesuatu yang Dimenangkan oleh Dia. Tetapi apakah yang akan dimenangkan oleh Dia ? apakah tidak aneh seorang yang tidak dikenal, seorang yang baru saja dating dan seorang yang melihat keanehan justru dia yang mendapatkan karunia. Ini adalah misteri, ini adalah misteri.

(veronica masuk, prajurit berusaha untuk menghentikan dia)

Veronika : Tuan, biarkanlah aku mengusap wajah-Nya ?
Kepala Prajurit : Untuk apa ? kamu sudah menghalangi pekerjaan kami. Sekarang minggir dari jalan ini !!!!
Simon : biarkanlah dia menolong Orang Ini.
Prajurit : menolong ? ha … ha… ha lucu sekali.
Simon : Biarkan dia atau aku akan pergi.
Kepala prajurit : Orang jelata, janganlah bertingkah sok suci. Beberapa saat lalu bukankah kau yang kami paksa untuk membantu Dia.

(Veronika masuk menghampiri Yesus)

Simon : kalian bukanlah manusia. Kalian hanyalah mencari alasan untuk menyiksa Dia.
Prajurit : ha . . . ha. . . ha . . . lucu sekali.
Simon : Dasar biadap. Kalian bukanlah manusia. Kalian adalah budak budak Romawi, budak budak kekuasaan, budak budak uang.
Kepala prajurit : baiklah biarkan Yesus ini, di Bantu oleh orang bodoh ini.
Veronika : Tuhan, maafkanlah hamba. Hanya ini yang bisa hamba lakukan.
Yesus : ini sudah cukup bagi-Ku.
Narator : pada saat itu matahari sedang panas menyengat. Sebentuk dukungan untuk Dia membuat tenaganya kembali lagi. Pada saat itulah mujizat terjadi. Tenaganya kembali penuh, dan tentu saja ada yang mendampingi. Apakah kita sudah mendampinginya atau sudah ikut membantu memikul salibnya?

lalu para prajurit memaksa Veronika untuk meninggalkan barisan. Kepala prajurit melemparkan Veronika ke arah massa .

Kepala Prajurit : silakan kalau kau mau pergi dari sini ! sudah cukup untuk mengasiani penjahat ini. Dia bukanlah seseorang yang patut kamu kasihani.
Veronika : tapi tuanku dia …
Kepala prajurit : cukup!!!! Prajurit singkirkan dia.!!!.

(Simon menghampiri Veronika)

Simon : kalian memang bukan manusia ! terkutuklah kalian.
Kepala Prajurit : ya… ya. . . ya. Silahkan berbicaralah, sebab kamu masih diperbolehkan bicara. (sambil menghina ) . . . daripada kamu terlalu banyak bicara lebih baik kamu Bantu rajamu itu.

Simon membantu Yesus melanjutkan perjalanannya. Simon yang tetap membantu. Di tengah jalan bertemu wanita yerusalem

Wanita - wanita : Tuhan ampunilah kami. Ampunilah kami.
Yesus: : hai puteri – puteri Yerusalem, janganlah menangisi aku, tapi tangisilah dirimu dan anakmu.
Narrator : cerminan dari kami. Cerminan dari kita yang masih berkelana di dunia ini. Kita yang masih mencari pengampunan.kita yang telah diselamatkan oleh-Nya. Kita yang masih harus berjuang di dunia ini.

Yesus dan Simon melanjutkan perjalanan. Prajurit tetap mengawal. Yahudi masih mencoba untuk menganiyaya yesus.

Simon : Siapakah Anda sehingga banyak orang yang menghujat-mu. Ku dengar beberapa kali mereka memanggil-Mu dengan sebutan Raja. Ada beberapa perempuan memanggilmu dengan sebutan tuhan. Siapakah diri – Mu?
Prajurit 5 : Dia adalah yesus dari Nazareth. Dia yang katanya akan menghancurkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu 3 hari.
Yesus : Simon berbahagialah, karena pada saatnya nati kamu akan memasuki kerajaan-Ku. Kamu sudah menyempurnakan Rencana Bapa-Ku.
Simon : tapi Tuhan, aku masih merasa belum pantas untuk bias sedekat ini dengan-Mu. Aku merasa sangat berdosa. Apakah aku bias menebus atau tidak.
Yesus : Simon, Bapa-Ku memilihmu bukan tanpa alasan. Tetapi hanya Bapa-Ku saja yang dapat menjelaskan kepadamu.
Simon : Tuhan kenapa aku, aku masih belum mengerti ? hari ini aku ingin buru pulang karena istriku akan melahirkan. Dan aku rasa masih banyak yang bisa melakukan ini. Tetapi mengapa Engkau memilih aku untuk menolong Engkau. Lalu dimana murid-murid-Mu yang selalu di dekatmu? Bukankan mereka yang paling kau kasihi. Lalu mengapa Kau tidak membebaskan diri-Mu saja? Bahkan air saja bisa Kau Ubah menjadi anggur. Mengapa kau diam saja di perlakukan seperti ini?
Yesus : Simon tenanglah. Semuanya sudah diatur oleh Bapa-Ku. Semua sudah di tulis di dalam Kitab Taurat. Bahwa nanti Anak Manusia akan mengalami penderitaan. istrimu akan melahirkan dengan selamat. Dia akan melahirkan puteramu.
Simon : tetapi bagaimana Engkau tahu ? Engkau bahkan tidak mengenal aku sama sekali. Lalu bagaimana Engkau bisa untuk mengucapkan hal itu.
Yesus : bagaimana caranya, Aku hanya menyampaikan apa yang Bapa-Ku sampaikan kepadamu. Apakah kau percaya simon?
Simon : memang hanya Engkaulah Tuhan.

Sampai di bukit Golgota prajurit menyeret Yesus untuk di salibkan, Simon dilempar keluar.

Salib naik dengan Yesus tergantung di salib tersebut. Yesus yang sudah merasa kehausan berucap.

Yesus : Aku Haus
Narator : lihat dia haus. Dia kehausan akan orang orang yang mengasihi dia. Dia kehausan akan pertobatan dan akan iman mereka . . . dan kita.

Ketika berucap begitu para prajurit mengundi Baju Yesus, sehingga apa yang di nubuatkan di Para Nabi bias di genapi.

Maria dan Yohanes di dekat salib Yesus.

Yesus : anak-Ku inilah Ibu-Mu, Ibu inilah anak-Mu.
Narator : sesuatu yang sangat jarang sekali, ketika seorang Anak memberikan Ibu-Nya. Walupun mereka mengenal baik satu sama yang lain. Apakah kita sudah mengenggap Ibu-Nya?

Dan mulai saat itu para murid-Nya menerima Maria sebagai Ibu mereka.

Jam 3 langit gelap.
BABAK 4
Yesus : elloi elloi lama sabakthani
Prajurit 2 : lihat Dia memanggil Elia, kita lihat apa Elia akan dating
Yesus : Ya Bapa, maafkanlah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat
Gemuruh guntur, langit gelap

Yesus : Sudah selesai

YESUS WAFAT

Narator : Akhirnya dia menang. Dosa dosa manusia telah di hancurkan oleh Dia. Semua kejahatan telah di tiadakan. Mautpun telah dihancurkan-Nya. Semua merasa berkabung. Seorang yang sangat bijaksana, seorang Guru dan Tuhan telah mengalirkan darah-Nya di kayu salib. Telah menyerahkan nyawa-Nya.

Gemuruh, masayarakat lari tidak terkecuali para prajurit. Kepala prajurit berlutut.

Kepala Prajurit : sungguh Dia adalah Anak Allah
Yusuf dari Arimatea : Ibu mari kita turunkan jenazah Guru.
Simon : jika di ijinkan saya ingin membantu menurunkan jenasah Guru.
Kepala Prajurit : kalau Begitu mari kita turunkan jenasah Guru

Jenasah Yesus turun. Jenasah Yesus di bawa ke makam

BABAK 5
Narator : itulah kehebatan cinta dari Guru. Dia bisa menyatukan yang mungkin tidak bisa bersatu. Terkadang dia memilih orang yang sulit kita duga. Bagaimana bisa seorang pedagang ikut dalam karya penyelamatan yang Paling sukses. Kerena Hanya Dia yang mempunyai kuasa di dunia ini. Dan apakah kita percaya kepada-Nya? Apakah kita juga telah berbuat sesuatu? Apakah kita juga telah ambil bagian dalam rencana-nya yang kudus? Dia akan dating seperti pencuri di malam hari. Dia akan mencari dan memberkati kita yang percaya dan mempercayai-Nya. Dan apakah yang membuat Dia di salib selain dosa dan kesalahan kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar